Mitos mengenai coronavirus yang belum terbukti kebenarannya

Pada belakangan ini memang banyak orang di seluruh dunia tertuju dengan wabah coronavirus yang datang dari wuhan, china. Sebab jumlah korban dan kasus yang disebut 2019-ncov tersebut yang meningkat dengan pesat pada setiap harinya. Ada beberapa temuan yang masih belum dapat diketahui kebenarnnya pada media sosial. Ada beberapa mitos yang masih belum terungkap kebenarannya.

Seperti yang dilaporkan dari WHO pada tanggal 4 Februari 2020 yang lalu, dimana coronavirus telah mamakan korban hingga 425 jiwa dan juga telah menginfeksi hinngga 20.630 orang.

Dengan jumlah kasus yang terus meningkat membuat masyarakat dimanapun terus waspada. Selain dari pada itu untuk petugas kesehatan yang terus melakukan upaya dalam menangani jumlah pasien yang terus meningkat walaupun masih belum ditemukan obat bagi virus yang satu ini.

Kewaspadaan tersebut menjadi lebih parah ketika banyak kabar yang tersebar di media sosial dan masih belum bisa dipastikan kebenarannya. Seperti pengobatan herbal sampai dengan proses penularan coronavirus tersebut.

Berikut ini merupakan mitos yang masih belum terbukti kebenarannya hingga saat ini:

1. Minum alkohol yang bisa dapat sembuhkan coronavirus

Kabar yang satu ini cukup populer dimana nama dari coronavirus yang dihubungkan dengan salah satu merek minuman alkohol. Sebenarnya minuman beralkohol yang sama sekali tidak ada hubungannya sama sekali dengan coronavirus.

Fakta tersebut juga didukung oleh direktur pengendalian dan pencegahan penyakit dari dinasi kesehatan san fransisco yakni Susan Philip. Dia menyampaikan bahwa penyebab dan proses penyembuhannya tidak ada kaitannya dengan konsumsi minuman beralkohol.

Fakta sebenarnya adalah bahwa alkohol bisa membunuh virus dan bakteri, namun yang dibentuk dalam sabun antiseptik atau hand sanitizer. Dengan anda menggunakan hand sanitizer dengan kandungan 60% alkohol dapat membersihkan tangan dan mampu mencegah terjadinya infeksi coronavirus.

2. Bisa menular melalui pandangan mata

Apakah kalian pernah mendengar mitos ataupun kabar yang menyebutkan bahwa adanya penularan coronavirus yang dibisa terjadi dengan pandangan mata? Bila kalian pernah, maka kalian tidak perlu khawatir dengan hal tersebut dikarenakan kabar tersebut sama sekali tidak benar.

Faktanya bahwa yang sudah pernah disampaikan sebelumnya bahwa penyebaran dari coronavirus kemungkinan terjadi berasal dari tetesan pernapasan pada pasien yang mengindap bersin ataupun batuk. Jika kalian pada jarak penularan virus yakni sekitar 2 meter yang dapat meningkatkan risiko penularan coronavirus tersebut.