Agama Memiliki Arti Lebih Dari Hanya Sebagai Identitas Seseorang

Melakukan Hal Baik Itu Mudah, Mempertahankan Sikap Baik Itu Yang Sulit

Memang di Indonesia sendiri agama menjadi sangat penting untuk setiap orang. Dan itu menjadi salah satu identitas untuk para penduduk. Karena itu yang akan di catat di KTP. Dan itu menjadi pengenal kita. Dan agama juga penting untuk tahu saat anda menikah, anda meninggal, orang tahu akan di bawa dalam upacara agama apa, akan di doakan menurut agama apa. Sehingga penting sekali peran dan makna agama, di Indonesia sendiri.

Agama Memiliki Arti Lebih Dari Hanya Sebagai Identitas Seseorang

Jadi kebanyakan dan sebagian besar orang yang lahir, sudah memiliki agama. Karena saat lahir, seseorang sudah mewariskan agama dari orang tua. Atau ada juga saat dia bertumbuh besar, dia memilih sendiri agamanya. Ada juga dalam perjalan dia tumbuh, dia memilih sendiri agamanya. Dan ada juga orang yang awalnya beragama menjadi tidak beragama seiring pertumbuhannya. Bisa karena efek dari lingkungan, atau dia pernah merasakan ketidak adilan sehingga membuatnya ragu akan keberadaan Tuhan. Atau ada seseorang yang mulai meragukan manfaat dari sebuah agama. Karena agama yang banyak di agungkan orang, banyak di anut orang, yang katanya mengajarkan hal baik. Yang baik untuk semua orang.

Tapi saat melihat keadaan dunia yang sekarang ini rasanya tidak seimbang. Tidak seperti itu. Karena saat dilihat, masih banyak dan ada banyak sekali pertikaian, permasalahan atas nama agama. Sehingga, seseorang meragukan manfaat dari agama itu sendiri. Jika dia mengajarkan sesuatu yang baik, otomatis tidak akan ada pertikaian atau permasalahan atas nama agama. Tapi balik lagi, memang agama itu baik, agama itu mengajarkan perdamaian. Tidak ada satupun agama yang mengajarkan sesat atau sikap anarkis. Tapi orang-orang yang menganut agama tersebut yang salah mengartikan.

Orang-orang yang licik dan jahat melakukan tindakan tidak baik dan sengaja menggunakan agama untuk melindungi mereka untuk mempermulus tindakan jahat mereka. Sehingga yang salah bukan agama, tapi oranya yang salah menggunakan agama. Padahal agama sangat penting untuk orang menjadikannya pegangan dalam hidupnya. Apalagi saat duka menjadikan itu pedoman dalam hidup.