Susu sapi A2 adalah jenis susu yang mengandung protein beta-casein tipe A2 lebih dominan daripada protein beta-casein tipe A1. Perbedaan utama antara kedua jenis protein ini terletak pada struktur molekulnya. Protein beta-casein tipe A2 memiliki asam amino tertentu yang disebut prolin di posisi tertentu dalam rantai asam amino, sementara protein beta-casein tipe A1 memiliki asam amino histidin di posisi yang sama.
Protein A2 pada susu sapi dianggap lebih mirip dengan protein yang ditemukan dalam susu manusia, sehingga beberapa orang berpendapat bahwa susu sapi A2 lebih mudah dicerna oleh tubuh manusia. Ini dikarenakan beberapa penelitian menunjukkan bahwa protein A1 beta-casein dapat memicu reaksi yang menyebabkan gejala intoleransi laktosa atau masalah pencernaan pada sebagian orang.
Susu sapi A2 tidak secara alami diproduksi oleh semua sapi. Sebagian besar sapi di dunia menghasilkan susu dengan campuran protein A1 dan A2. Namun, ada beberapa jenis sapi tertentu, seperti sapi Guernsey, Jersey, dan beberapa ras lainnya, yang secara alami menghasilkan susu dengan kandungan protein A2 yang lebih tinggi.
Karena protein A2 dianggap lebih mudah dicerna oleh sebagian orang, susu sapi A2 telah menjadi pilihan yang populer bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan atau intoleransi terhadap susu sapi konvensional. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa susu sapi A2 dapat memiliki potensi untuk mengurangi risiko alergi pada beberapa individu, meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi klaim tersebut.
Susu sapi A2 dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari susu segar hingga produk olahan susu seperti yogurt, kefir, atau keju. Selain itu, ada juga susu formula yang diformulasikan khusus dengan protein A2 untuk bayi atau anak-anak yang mungkin memiliki masalah pencernaan atau intoleransi terhadap susu sapi konvensional.