Bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir cukup umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi dan mempengaruhi proses menyusui. Berikut adalah beberapa informasi yang perlu diketahui tentang bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir:
1. Penyebab Bibir Pecah-Pecah: Bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
– Kelembaban rendah: Kulit bayi yang masih sensitif dan rentan dapat bereaksi terhadap lingkungan dengan kelembaban rendah, seperti udara kering di dalam ruangan yang dipanaskan.
– Dehidrasi: Bayi yang tidak mendapatkan cukup cairan atau ASI yang cukup dapat mengalami dehidrasi, yang dapat menyebabkan bibir pecah-pecah.
– Cuaca ekstrem: Paparan terhadap cuaca ekstrem, baik panas maupun dingin, juga dapat menyebabkan kulit bibir menjadi kering dan pecah-pecah.
– Infeksi jamur: Beberapa bayi baru lahir mungkin mengalami infeksi jamur pada mulut mereka yang dikenal sebagai sariawan bayi atau muguet. Ini dapat menyebabkan bibir pecah-pecah.
2. Gejala dan Tanda: Bibir pecah-pecah pada bayi baru lahir dapat dikenali dengan tanda-tanda berikut:
– Kulit bibir kering, pecah-pecah, dan mengelupas.
– Ketidaknyamanan atau iritasi pada bayi saat menyusui atau saat bibir bersentuhan dengan benda lain.
– Munculnya lapisan putih atau kekuningan pada bibir, yang dapat mengindikasikan infeksi jamur.
3. Perlakuan dan Perawatan:
– Menjaga Kelembaban: Penting untuk menjaga kelembaban kulit bayi dengan menggunakan pelembap bebas pewangi atau petroleum jelly pada bibir secara teratur.
– Menyusui yang Efektif: Jika bayi mengalami ketidaknyamanan saat menyusui, ibu dapat mencoba menggunakan lanolin atau krim pelembap yang aman untuk ibu menyusui pada bibir sebelum menyusui, atau menggunakan nipple shield untuk melindungi bibir bayi.
– Memperhatikan Kebersihan: Jaga kebersihan mulut bayi dengan membersihkan mulut dengan kain lembut atau kapas yang dibasahi setelah makan.
– Konsultasikan dengan Dokter: Jika bibir pecah-pecah tidak membaik dalam beberapa hari atau jika muncul tanda-tanda infeksi, seperti peradangan, kemerahan yang berlebihan, atau nanah, segera konsultasikan dengan dokter bayi.