Diputar, dijilat, dicelupin! Gak asing sama tagline ini kan?? Yeps, produk kukus lapis isi krim, Oreo. Oreo merupakan salah satu produk kukis lapis yang identik dengan dua wafer (biasanya berwarna coklat kehitaman) yang berisikan isian krim putih di bagian tengahnya.
Produk ini banyak disukai mulai dari anak anak hingga dewasa. Cara makan unik yang tercipta dari produk ini menjadi salah satu pemikat para konsumen untuk membelinya, terutama anak anak di berbagai belahan dunia.
Namun, dalam produksinya seringkali didapatkan hasil krim yang berantakan dan tidak merata. Sehingga konsumen kurang senang. Kegagalan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti: kegagalan kohesif atau massal dimana krim itu akan terus mengalir hingga wafer pecah dan akan terdistribusi diantara dua wafer.
Kegagalan lain disebabkan oleh kegagalan perekatan dimana krim tereliminasi hampir seluruhnya dari pertemuan wafer-krim pada satu wafer, dan tetap menempel hanya pada wafer kedua. Hmm…. Ada ilmunya nih…
Secara ilmiah, kukis lapis menyajikan model paradigmatik reometri pelat paralel dimana sampel cairan yaitu bagian krim nya diapit oleh dua pelat paralel yaitu wafer.
Ketika wafer ini diputar berlawanan arah, krim akan mengalami deformasi torsional dalam gaya geser dan laju alirnya sehingga menyebabkan adanya kerusakan pada bagian wafernya yang dapat membuatnya terpisah menjadi dua bagian.
Untuk itu, para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) mempelajari tentang aliran dan fraktur dari kukis lapis ini yang disebut sebagai Oreologi. Kata Oreologi diambil dari Nabisco Oreo yaitu “kukis” dan Bahasa yunani “rheologi” yaitu “studi tentang aliran”.
Penelitiannya…..
Dalam penelitiannya, Owens et al. menggunakan rheometer skala laboratorium untuk mengukur mekanisme kegagalan dari praktik memutar Oreo serta mempelajari pengaruh tingkat rotasi, jumlah krim, dan rasa dan dilakukan pembuatan kurva tegangan-regangan dan distribusi krim setelah dilakukan pemutaran.
Penelitian ini menggunakan 3 jenis Oreo, yaitu: regular, double stuf, dan mega stuf. Perbedaannya berada pada jumlah lapisan krim yang tersedia. Selain itu, dilakukan juga analisis terhadap pengaruh rasa dan digunakan 3 varian berbeda, yaitu: golden, dark chocolate, dan team USA triple-stuf Olympic. Selain itu, diperkenalkan pula suatu alat bernama Oreometer. Oreometer merupakan suatu perangkat pengujian torsi yang dicetak secara 3D. Alat ini dirancang khusus untuk Oreo serta benda bulat lainnya yang berdimensi serupa. Untuk pengoperasiannya, alat ini tidak memerlukan daya atau elektronik dan memiliki biaya bahan sebesar $6 dimana ini memungkinkan untuk penggunaan secara luas.