Semarang adalah kota metropolitan yang mempunyai banyak sekali peninggalan belanda yang bersejarah dan meninggalkan kesan angker pada setiap cerita yang ada. Banyak peninggalan dari zaman belanda yang di tinggalkan atau berfungsi sampai sekarang seperti tanjakan gombel, Lawang sewu. Rumah abraham fletterman, dll. Nah kali ini kita akan membahas juga dua tempat yang juga tak kalah horornya. Mari simak berikut ini :
- SMA Negeri 1 Semarang
Sekolah negeri ini merupakan sekolah terfavorit bagi anak-anak yang ada di semarang, apalagi sekolah ini telah berhasil melahirkan banyak siswa yang berprestasi. Tidak banyak orang yang tau bahwa sekolah ini sudah di bangun sejak pada zaman belanda dan awalnya sekolah ini di namakan Hogere Burger School di tahun 1939 sampai 1942 lalu di gunakan oleh jepang sebagai asrama dan pendidikan untuk para tentara jepang pada tahun 1942 sampai 1945. Setelah itu, belanda menjadikan tempat ini sebagai rumah sakit untuk para tentara belanda selama beberapa bulan.
Sekolah ini mempunyai lorong bawah tanah yang konon katanya dapat terhubung langsung dengan lawang sewu. Bagi orang yang spesial datang ke aula sekolah ini pasti dapat merasakan kesediahan yang amat dalam. Banyak masyarakat sekitar atau siswa siswi ataupun yang kerja di sekolah ini seperti guru, penjaga, dll sering melihat sosok tentang belanda, jepang, ataupun pribumi yang tubuhnya sudah tidak utuh lagi. Sering juga terlihat tentara belanda yang sedang berbaris dan ada dua noni belanda terlihat di beberapa sudah sekolah memakai gaun yang indah.
- Gedung Bekas Pabrik Gas
Gedung ini sudah ada sejak zaman hindia belanda dan dulunya di jadikan sebagai tepat produksi gas yang terletak di jalan sleko no 17. Setelah kemerdekaan indonesia sempat terjadi luapan sungai yang memendam pabrik gas ini, hingga di berhentikan produksi dan di biarkan kosong begitu saja. Hal itulah yang menyebabkan menjadi tempat yang di sukai makhluk halus apalagi dekat dengan jalan perlintasan kereta api yang sering menyebabkan korba jiwa. Seorang penjaga yang menjaga pabrik ini menceritakan bahwa ia pernah mendengar seperti orang yang sedang bercanda dan sedang bekerja di dalam gedung ini padahal pabrik ini sudah di kosongkan sejak lama.